Tuesday, December 19, 2006
Gue Muak Sama Komersialisasi Natal
denger, liat, ketemu sama iklan-iklan
yang berhubungan dengan event Natal di bulan Desember ini.
Jujur aja iklan-iklan itu buat gue mulai cukup 'ganggu'
dari cara penyuguhannya yang sama sekali
tidak kreatif dan bahkan seolah menghina
tujuan Yesus turun ke dunia yg penuh orang bodoh ini.
Gue bener-bener nga tau mo bilang apa,
karena emang nga punya kata yg tepat
untuk komersialisasi Natal ini.
Liat saja beberapa contoh program promosi yang ada;
Ada sebuah departement store yang bilang
kalo dengan semakin banyak kita berbelanja disana,
berati semakin banyak kesempatan kita untuk saling berbagi.
Benar juga, karena semakin banyak kita berbelanja disana
kita akan mendapatkan voucher belanja
yang dapat kita berikan kepada orang lain
untuk berbelanja di dept. store itu.
Yeah rite... setau gue kegunaan dari voucher
adalah supaya penggunanya berbelaja dan mengeluarkan
uang lebih banyak lagi untuk penerbit voucher itu.
Ada lagi iklan seorang anak kecil yg masih belajar ngomong,
ditanya Santa Klaus apa kado yg ia inginkan.
Anak yg masih seumur jagung itu menjawab ingin berlibur
ke Singapore dan menjelaskan apa yg ada di sana.
Hehehe.. kalo anak gue sekecil itu udah bisa minta kaya gitu,
mending gue gantung aja. Soalnya dia
besar pasti makin tinggi aja mintanya.
Selain itu juga banyak oknum-oknum pendeta oportunis
mengambil momen ini sebagai tambang emas buat mereka.
Mereka mengadakan KKR natal, berisi apa
yg pesertanya ingin lihat dan dengar;
dan memastikan para peserta KKR cukup terpuja dan terhibur.
Besoknya si pendeta beli Jaguar baru dan mengatakan
'Natal memang penuh berkat..'
Kenapa dengan orang-orang dijaman ini?
Gue bukan orang yg rajin baca Alkitab
tapi seinget gue nga pernah ada sedikitpun didalamnya
berisikan perintah, himbauan,
bahkan sekedar ajakan untuk merayakan natal.
Tapi dengan alasan bermacam-macam
semua orang Kristen merayakannya sekarang.
Yang menyedihkan, ajakan untuk menuruskan
dan menjalankan karya Yesus di Bumi ini
yaitu untuk kita semua saling mengasihi,
mengampuni, memberi yang tersebar dan tertulis
berkali-kali di Alkitab seolah terabaikan.
Ajaran Yesus yang sangat indah itu,
telah terabaikan oleh sebagian besar kita umat Kristen
yang kini lebih senang belanja natal di mall ketimbang
mempersembahkan waktu kita untuk melayani pekerjaan kudus.
Kita lebih bangga makan malam natal
dan tahun baru di restoran mahal
ketimbang menyisihkan uang kita untuk
orang-orang yang lebih membutuhkan.
Apakah semua kenikmatan dunia itu layak?
Bahkan Rasul Paulus pun meninggalkan
semua itu dan memilih hidup melayani Tuhan.
Padahal dia seorang Yahudi berwarga kenegaraan Roma,
untuk seseorang dari negara terjajah untuk bisa jadi
warga negara dari negara penjajahnya tentunya dia berasal
dari keluarga yang sangat-sangat penting.
Tapi dia rela mengalkan semua fasilitas dan keberuntungannya
dan lebih memilih melayani Tuhan dan bekerja sebagai
pembuat tenda untuk bisa tetap makan.
Jika kita mau mengingat sebagian kecil dari sejarah-sejarah itu,
berapa bodohnya kita yang masih kemakan
dengan komersialisasi natal itu.
Tuhan Yesus turun kedunia untuk mereformasi cara kita
berhubungan kepada Tuhan dan sesama kita.
Ajarannya untuk mencintai sesama kita, mengasihi musuh kita
buat dia jauh lebih penting dari pada sekedar natal.
Gue yakin dia lebih suka melihat kita menjalankan
perintahnya dan meneruskan perjuangannya;
ketimbang merayakan pesta ulang tahunnya.
Tuhan kita bukan bocah manja berumur 5 tahun.
Sunday, December 17, 2006
So Many Great Games, So Little Time
Rasanya baru kemaren bantu shooting untuk acara KPI pujian tanggal 9 Desemeber di gereja;
tau-tau hari Sabtu kemarin tanggal 16 Desember musti bantu shooting acara di Kanaan Global School.
Pulang dari sana, habis mandi langsung ketiduran;
udah lama banget gue nga bisa tidur secepat itu ^^"
Tugas shooting itu biar sudah selesai,
sebenarnya belum sepenuhnya selesai.
Karena video itu masih harus diolah lagi untuk menjadi final video,
yang bisa langsung di donton oleh user di perangkat vcd/dvd player mereka.
Jujur aja smape sekarang belum di sentuh sama sekali video2 itu,
so buat para penonton harap sabar.. Ingat orang sabar, kesel. lol..
Sejak 2 minggu lalu gue beli game Rainbow 6: Vegas.
Game untuk Xbox360 ini sangat adiktif banget,
udah 2 minggu dvd game ini nga kluar dari drive Xbox 360 gue.
Waktu untuk bermain game belakangan sangat sedikit,
Jadi nga kelar2 nih game :p
Game ini mepunyai grafik yang sangat baik,
salah satu grafis terbaik yg pernah gue liat untuk game Xbox360.
Tapi selain itu gue suka banget sama AI dari game ini.
Pada mode single player,
kita ditemani oleh 2 orang rekan kita yang dikandalikan oleh AI.
Mereka dan karakter kita akan saling membantu menghadapi musuh.
Mereka akan melakukan segala tindakan yg perlu untuk kami menyelesaikan misi.
Begitu juga AI dari musuh, mereka sanget pintar dan bereaksi seolah
mereka di kendalikan oleh orang lain saja.
Bagaimana pembuat game ini memogram kepandaian buatan
yg ada digame ini ya? Salut!!
Tapi jujur aja, AI dari game FEAR masih lebih baik dari game ini.
But hey.. game Rainbow Six: Vegas ini masih sangat enak untuk dimainkan loh.
Elu semua musti coba main.
Thursday, November 16, 2006
Test Drive
Karena bisa ngerasain perkembangan video games sejak fase awal-awal.
Kali ini gue mo ngomongin game serial Test Drive karena sejak dulu gue suka game ini.
Test Drive III adalah yg pertama kali gue maenin, karena rilis di tahun 1990
dan di awal tahun 90an gue baru punya PC yg sebetul nya dibeliin bokap untuk belajar.
Test Drive III ini, merupakan salah satu game dengan grafik 3D awal-awal.
Pada saat itu, hanya PC yg bisa menampilkan grafik secanggih ini.
Canggih ya?
Sejak itu, mungkin karena banyak game2 baru yg lebih menarik seperti
Need For Speed, Ridge Racer, Project Gotham Racing, dan Grand Turismo;
gue nga ikutin lagi seri Test Drive ini.
Tapi terahir, sekitar bulan lalu gue beli seri terbaru dari game ini untuk Xbox 360.
Waw... game kesayangan gue udah betul2 berubah!!
Sekarang mobil2 nya menjadi sangat realistis dan pembuatnya merekonstruksi
pulau Hawai dengan (kata orang) sangat akurat. Wih wih wih..
Gue betul2 menikmati game ini, bisa sampe lupa tidur kalo udah maen ini ^_^"
karena disini selain kita balapan, kita juga bisa jalan-jalan santai sambil
menikmati indahnya pemandangan di pulai Hawai virtual ini.
Oh ya, kita juga bisa membeli properti (rumah, apartemen)
dan tentunya juga bisa membeli berbagai jenis mobil dan motor.
Fitur online nya juga nga kalah seru,
kita bisa balapan dengan temen kita di belahan lain bumi ini;
bahkan waktu kita lagi santai cruising, nga heran tiba2 bisa ada beberapa
mobil lagi kebut-kebutan balapan.
Mobil2 itu dikendalikan pemain lain yg lokasi mereka entah dimana.
Gile deh..
Kalo lu punya Xbox360, lu musti coba game ini.
Wednesday, October 4, 2006
Video Call !!
Kemarin, gue denger talk show tentang XL yang sedang promo teknologi 3G.
Mereka sedang ada promo video call gratis di 6 menit pertama.
Selain itu juga download content gratis di portal nya XL.
Wow.. betul2 layak untuk di coba nich.
Gue dan seorang temen emang udah ada rencana mo nyoba 3G nya XL.
Langsung aja gue ama dia janjian beli perdana XL yg 10rb,
dan mencoba teknologi terbaru ini.
Setelah agak pusing dan ribet nyeting2 HP kami masing-masing,
ahirnya video call bisa berlangsung.
Sebetulnya jadi agak aneh sih nelpon dengan video ini.
Muka dia keliatan aja gitu di layar, lucu banget.
Ahirnya gue bisa liat juga suasana kantor dia di Gajah Mada Tower itu.
Enak tuh, kl mo mati tinggal buka jendela dan terjun kebawah. :p
Malamnya gue coba download content di portal XL.
Gue coba nonton beberapa video yg tersedia disana,
dah juga mencoba mendownload MP3 band Samson gratis.
Dasyat banget, file MP3 berukurang 3Mb lebih,
terdownload hanya dengan 50 detik lebih!!
Sebagai perbandingan, download di pc kantor biasanya bisa 10-15 menit.
Kesimpulannya, teknologi 3G ---> Kick-Ass !!!
Gue bakal nunggu banget operator GSM yg gue pake,
Indosat IM3 juga mengimplementasikan 3G nya juga.
Soalnya asik banget ngobrol di HP sambil liat lawan bicara kita..
Thursday, September 28, 2006
Sejak Awal..
Sejak awal, ada yg aneh sama logo gaming console dari Microsoft ini.
Namanya kan Xbox 360, kok dari logonya malah lebih cocok kalo namanya Xsphere 360 ya?
Tapi apa pun namanya, Xbox 360 adalah konsol yg bagus dan
gue sayang banget sama konsol terbaru gue yg satu ini.
Miuuuu aah.. Hehehe
Thursday, August 31, 2006
My Silly Friend, Rommy Rasjid
yang lagi norak karena operator dia lagi promo sms gratis.
Kalo di hitung jumlah kasar sms-nya,
mungkin bisa sampai 300 sms masuk ke HP gue.
SMS-nya masuk sekitar sore, sebelum jam pulang kerja.
Sebelum jam pulang, dia Y!M gue; dan gue bales dengan 'bom' Y!M
karena tau dia online dengan ponsel-nya.
Rasain lu, Rom... Nga berani online ya?
Rese' nya setelah gue apus-apusin karya bodoh-nya itu,
dia kembali melanjutkan perbuatan nga bergunanya itu sampe malem.
Hasilnya seperti gambar dibawah. >_<"
Salah satu karya teman ku, Rommy.
Nga ada kerjaan lain lu?
Wednesday, August 30, 2006
Membantai Zombie = Fun!! Fun!! Fun!!
Fiuh...
ahirnya kebeli juga game Dead Rising.
Setelah lama nunggu, dan beribu pertimbangan;
gue beli juga game ini, original!
Sengaja beli original karena gue anggap
pembelian ini sebagai tanda terima kasih
gue kepada CAPCOM karena telah membuat game-game
bagus sejak gue kecil dulu.
Serial game Street Fighter, Final Fight, Resident Evil
itu sebagian game bagus CAPCOM yg menemani masa kecil gue.
Mmm.. game ini bener-bener gokill..
kita memainkan Frank, fotografer jurnalis freelance.
Dia sedang mencari berita kenapa tiba2 orang2 dikota itu (lupa namanya)
tiba2 pada berubah jadi zombie.
Dia di drop di Willamate Mall, dah dari sini petualangan kita dimulai.
Gila deh, mall ini gede banget; terbagi menjadi beberapa plaza.
Andai ada mall sebesar ini di Jakarta..
Didalam situ, Frank akan ketemu dengan orang2 yg juga sedang bertahan hidup.
Kita dapat menbantu dan menyelamatkan mereka.
Selain itu juga ada beberapa agen pemerintah yg sedang juga menyelidiki kejadian ini.
Bersama mereka kita pelan2 akan mengetahui apa yg sebenarnya terjadi.
Kita bisa masuk ke semua toko yang ada di mall ini.
Dan hampir semua objek bisa kita gunakan untuk melawan zombie,
muali dari tongkat base ball, palu, kursi, manequin, piring, cash register, pot bunga dan lain2.
Pokoknya objek yang kita lihat, biasanya bisa kita gunakan sebagai senjata.
Selain zombie, yg sebetulnya nga ada apa2nya dibanding para psikopat
yang juga ada di mall itu. Motivasi mereka lain2.
Ada yang memang sengaja dateng buat kesenangan membunuh,
ada juga yg pemimpin sekte apa gitu. Dan masih banyak orang2 aneh dan rese' lainnya.
Setelah memainkan game ini, ahirnya gue bisa belajar;
kalo membantai para zombie itu sangat menyenangkan..!! :D
Kalo mo liat reviewnya:
http://xbox360.ign.com/articles/723/723910p1.html
Screenshot:
http://media.xbox360.ign.com/media/748/748396/imgs_1.html
Wednesday, July 26, 2006
How to make "A Scanner Darkly" style image/video
Ada yang udah nonton belom film A Scanner Darkly?
Gila deh gue suka banget sama style film ini,
karakter2nya bisa jadi kaya animasi flash gitu.
Gue sendiri belom nonton sih, tapi kalo dah kluar di bioskop wajib nih..
Tadi coba2, bikin gambar kaya gitu di Photoshop;
ahirnya bisa dengan langkah2 seperti ini:
Artistic>Poster Edges Filter (10,1,6) bisa di adjust sesuai kebutuhan
Noise>Dust and Scratches (1,1)
Stylize>Diffuse (anisotropic)
Artistic>Film Grain (2,16,10) bisa di adjust sesuai kebutuhan
Nga bisa mirip banget sih, tapi kan ini cara 'males'.
Metodenya lain dengan tehnik rotoscroping yg di pake di film itu.
Mereka nge-trace frame-by- frame...
Misalnya 1 frame butuh 1 jam, bayangin tuh film butuh berapa lama cuma buat tracing doang :))
Monday, July 10, 2006
Evolution of Gaming
Tapi yg mau gue ceritain disini adalah
betapa berasa beruntungnya lahir di tahun 80an.
Karena bisa ngerasain evolusi dalam dunia video games
sejak dari awal-awal.
Pertama kali ngeliat video games di rumah temen,
waktu itu kami masih SD, dan dia dibeliin Atari yg terkenal itu.
Saat itu gambarnya masih sederhana sekali,
gambarnya masih berupa susunan kotak-kotak kecil berukuran 0,25-1 cm jika di lihat di TV 20"
Dan kita bisa menggerak-gerakan karakter kita, apa pun itu peran disitu.
Karakter kita bisa berupa mobil, orang, burung, dll.
Gila.. gue pengen banget... punya Atari...
Tapi nga mungkin lah, karena bokap gue juga bukan orang yg uangnya berlebih pada waktu itu.
Kemudian setelah beberapa lama ada teman lain yg dibelikan Nintendo oleh ortunya,
mesin ini menghasilkan gambar dan suara yg jauh lebih baik dari Atari.
Dan gue masih cuma bisa 'mupeng' doang atau kalo maen juga numpang dirumah temen.
Dan kemudian beberapa tahun kemudian juga muncul Super Nintendo dan Sega Genesis.
Kali ini lebih pengen lagi karena ada game Street Fighter
yg mirip banget sama versi ding-dong (arcade) nya..!
Kali ini gue bertekad harus punya, dengan bekal uang tabungan dan uang hasil imlek;
ahirnya kebeli juga konsol pertama gue, Sega Megadrive II (versi Asia dan revisi dari Genesis)
Dan pada tahun depannya kebeli juga Super Nintendo..
Tapi yang paling berkesan adalah konsol PS2 yg masih gue sayang sampe sekarang.
Karena itu konsol pertama yg dibeli dengan hasil keringat sendiri.
Yup, pada jaman masih kuliah gue ada nerima order desain kecil-kecilan.
Dan pada saat lulus kuliah ketika sudah bekerja fulltime,
gue juga memutuskan untuk membeli Xbox karena konsol ini lebih powerfull
secara grafis dan fitur multimedia.
Tahun 2005, Micro$oft mengeluarkan konsol barunya penerus Xbox yaitu Xbox 360.
Whoa.. its very powerfull gaming machine!!
Lihat saja game Fight Night R3, Project Gotham Racing 3, Ghost Recon, dll
yang mampu menampilkan grafis yg sangat realistis yg pernah ada secara realtime.
Setelah wait n see sampe hampir setahun, ahirnya gue beli juga.
Pas maen Fight Night R3 ini, gue jadi inget game tinju pertama kali di Atari,
dimana orang/karakternya cuma terbuat dari kotak-kotak.
Gambarnya mirip game tinju di gamewacth tetris itu.
Tapi sekarang berkat kemajuan teknologi, karakter kita menjadi sangat realistik.
Itu cuma salah satu contoh saja, tapi yang jelas hal ini yg membuat gue meresa beruntung bisa melihat perubahan-perubahan ini.
Sama seperti orang tua melihat anak-anaknya tumbuh dewasa aja kali yach.. ;P
Wednesday, February 22, 2006
Review2 Earphone
Ahirnya gue cukup senggang juga nulis review earphone2 ini.
Di forum VGI banyak temen2 yg sering nanya2 soal earphone di situ,
soalnya emang terus terang agak2 tricky buat memilih earphone yg bagus buat kita.
En now, di gue ada beberapa earphone plus headphone yg bisa gue test.
1. Sennheisser (tipe-nya lupa kl nga salah MX-40, dapet dari N90)
2. Sony (bawaan dari Sony PSP)
3. Panasonic HJE50
4. Sony (tipe lupa, tapi sekelas MDR-ED31LP)
Sebetulnya gue punya ada 2 earphone lagi,
yaitu earphone bawaan N-Gage klasik, dan bawaan Creative MuVo.
Gue nga punya iPod, jadi semuanya gue tes di PSP
karena gue pikir PSP merupakan perangkat multimedia player portable terbaik yg gue punya.
Gue nga test di NGage karena takut kualitasnya akan 'terkorupsi' oleh adaptor jek earphone.
dan nga di test di Creative MuVo karena alat ini bass-nya rada2 'kurang'.
Pertama kita bahas yg Sennheisser,
gue masih inget di iklan co-branding N90/Seinnheisser,
kl haedphone ini harga pasaranya sekitar Rp. 400rb.
Apakan headphone ini bagus? IMO, this hadphone is a joke..
Parah man!! temen gue yg juga bilang hal yg sama ketika nyoba headphone ini.
Mungkin Sennheisser membekali headphone ini dengan speaker yg baik,
tapi desainnya membuat suara 'bocor' kemana2,
dan hasilnya.. konyol.
Tapi mungkin kl lu mo jalan2 santai,
mungkin headphone ini bisa cocok buat lu.
Karena desainnya emang cukup keren,
dan nyaman di pakai tanpa membuat kita tuli akan suara sekitar.
Trus kita coba earphone bawaan PSP,
awalnya memang keliatan murahan menurut gue.
Karena earphone ini terlalu ringan dan plastiknya keliatan nga solid.
Tapi jangan tertipu dengan penampilan dan mentang2 ini earphone gratisan.
Suara dari earphone ini bisa di bilang bagus,
terbelnya nyaring dan bass-nya cukup kuat.
Bisa di bilang 'well balanced' lah.. :D
Ok next, Panasonic HJE50
Gue pertama kali tau earphone ini waktu pulang dari Plasa Indonesia,
gantiin bos gue 'setor nama' di sebuah fashion show yg di adain di hotel Hyatt.
sebetulnya gue lagi mo beli Sony MDR-EX71SL atau Philips SHE-9300.
untungnya Sony Centre udah tutup, dan di situ nga ada yg jual Philips SHe-9300 yg gue cari.
Ahirnya mampir ke Panasonic Centre dan di tawarin earphone ini.
Awalnya gue rada ragu dan emang nga gue beli sih.
Tapi setelah malemnya gue liat review-nya di internet, katanya ini earphone bagus.
Ahirnya gue beli dengan harga hampir 1/2 dari Sony MDR-EX71SL, yaitu Rp 275rb aja..
Pas gue coba, wow bagus banget!!
Treble-nya nyaring dan tajam, bass-nya sangat dalam dan powerfull,
tanpa menutupi range suara tengah.
Memakai earphone ini berasa kita lagi mendengar via home theatre.
Seorang temen yg pake Sony MDR-EX71SL pernah bilang kl bass dari earphone-nya
'terlalu kuat' sehingga agak menutupi range suara lainnya.
Tapi setelah gue kasih pijam earphone ini, dia bilang HJE50 ini memang lebih baik.
Gue nga nyaranin memakai earphone ini ketika mengemudi kendaraan atau berjalan di jalan umum,
karena akan sangat berbahaya karena earphone ini memblok keluar masuk suara dari kuping kita.
Highly Recomended. :D
Terahir, Sony MDR-ED31LP ?
Gue beli ini di Sony Centre MKG, 175rb.
Terus terang tipenya gue lupa,
tapi terahir gue check model dari MDR-ED31LP
sama persis sama yg gue punya, dengan kemasan yg beda.
Gue asumsi-in kl Sony mungkin meredesain kemasan produknya setiap beberapa waktu.
Kualitas suara dari earphone ini mirip dengan earphone yg gue dapet dari PSP.
Jeleknya, bentuk earpiece-nya nga simteris dan ada bagian menonjol untuk bass boost;
jadi nga bisa kita pake terbalik atau kita share dengan teman kita.
Karena piece kanan harus di pakai di kuping kanan, dan sebaliknya.
Waktu gue foto, earbud-nya sebetulnya udah nga original karena yg aslinya udah rusak.
Jadi itu gue pake earbud generik yg bisa kita beli di toko2 audio.
Tapi nga gitu mempengaruhi kualitas dari earphone ini.
Yup, udah dulu ah.
Moga2 bisa bantu.