Ahirnya gue dapet juga Xbox 360.

Tapi yg mau gue ceritain disini adalah
betapa berasa beruntungnya lahir di tahun 80an.
Karena bisa ngerasain evolusi dalam dunia video games
sejak dari awal-awal.
Pertama kali ngeliat video games di rumah temen,
waktu itu kami masih SD, dan dia dibeliin Atari yg terkenal itu.
Saat itu gambarnya masih sederhana sekali,
gambarnya masih berupa susunan kotak-kotak kecil berukuran 0,25-1 cm jika di lihat di TV 20"
Dan kita bisa menggerak-gerakan karakter kita, apa pun itu peran disitu.
Karakter kita bisa berupa mobil, orang, burung, dll.
Gila.. gue pengen banget... punya Atari...
Tapi nga mungkin lah, karena bokap gue juga bukan orang yg uangnya berlebih pada waktu itu.
Kemudian setelah beberapa lama ada teman lain yg dibelikan Nintendo oleh ortunya,
mesin ini menghasilkan gambar dan suara yg jauh lebih baik dari Atari.
Dan gue masih cuma bisa 'mupeng' doang atau kalo maen juga numpang dirumah temen.
Dan kemudian beberapa tahun kemudian juga muncul Super Nintendo dan Sega Genesis.
Kali ini lebih pengen lagi karena ada game Street Fighter
yg mirip banget sama versi ding-dong (arcade) nya..!
Kali ini gue bertekad harus punya, dengan bekal uang tabungan dan uang hasil imlek;
ahirnya kebeli juga konsol pertama gue, Sega Megadrive II (versi Asia dan revisi dari Genesis)
Dan pada tahun depannya kebeli juga Super Nintendo..
Tapi yang paling berkesan adalah konsol PS2 yg masih gue sayang sampe sekarang.
Karena itu konsol pertama yg dibeli dengan hasil keringat sendiri.
Yup, pada jaman masih kuliah gue ada nerima order desain kecil-kecilan.
Dan pada saat lulus kuliah ketika sudah bekerja fulltime,
gue juga memutuskan untuk membeli Xbox karena konsol ini lebih powerfull
secara grafis dan fitur multimedia.

Tahun 2005, Micro$oft mengeluarkan konsol barunya penerus Xbox yaitu Xbox 360.
Whoa.. its very powerfull gaming machine!!
Lihat saja game Fight Night R3, Project Gotham Racing 3, Ghost Recon, dll
yang mampu menampilkan grafis yg sangat realistis yg pernah ada secara realtime.
Setelah wait n see sampe hampir setahun, ahirnya gue beli juga.
Pas maen Fight Night R3 ini, gue jadi inget game tinju pertama kali di Atari,
dimana orang/karakternya cuma terbuat dari kotak-kotak.
Gambarnya mirip game tinju di gamewacth tetris itu.
Tapi sekarang berkat kemajuan teknologi, karakter kita menjadi sangat realistik.
Itu cuma salah satu contoh saja, tapi yang jelas hal ini yg membuat gue meresa beruntung bisa melihat perubahan-perubahan ini.
Sama seperti orang tua melihat anak-anaknya tumbuh dewasa aja kali yach.. ;P