Friday, September 26, 2008

How can they do that?

Gua sebetulnya rada males nulis judul sok pake bahasa Inggris tapi ternyata konten nya tetep bahasa Indonesia, bukan karena gua sok; tapi karena memang udah mentok aja ga ketemu kalimat yang paling cocok untuk judul posting ini dalam bahasa Indonesia.

Di bulan Ramadhan ini, meskipun gua ga ikutan; tapi sebagai orang yang tinggal di negara muslim terbesar didunia (dalam kwantitas), dan juga banyak teman-teman muslim yang ada disekeliling gua. Efek dari bulan ini betul-betul terasa banget. Mulai dari susahnya sekarang cari makan siang, sampai sulitnya menjaga becandaan ngeres gua supaya tidak menggangu ibadah teman-teman yang lain.

Ada satu hal yang bikin gua sebetulnya mau nulis posting ini, setau gua di media masa jelas-jelas diberitakan kalo pemerintah melarang tempat-tempat 'hiburan malam' untuk tutup selama bulan Ramadhan, kecuali yang beroperasi di dalam lingkungan hotel (tanya kenapa?). Dan gua memang perhatikan dari lampu-lampu plang nama mereka yang dimatikan mungkin karena tempat itu tidak beroprasi. Tapi juga banyak yang sepertinya tidak terpengaruh dengan peraturan itu, dan mereka tetap buka seperti biasa.

Sebetulnya mereka buka atau tidak ga ada pengaruhnya juga sih buat gua, tapi yang agak sedikit mengganjal pikiran adalah mengapa tidak ada tindakan dari aparat yang berwenang? Dan anehnya lagi orang-orang dari kelompok anarkis yang menamakan dirinya dari front pembela agama tertentu itu (yang anehnya banyak orang2 dari agama yg mereka bela juga mengutuk tindakan mereka dan mengaku sangat malu atas tindakan kelompok tersebut) sepertinya damai-damai saja dengan tempat-tempat hiburan malam itu. Padahal di koran ada orang makan baso di jalan aja, mereka gebukin yah.. Kenapa yang lebih parah tidak mereka sweeping?

Mungkin pengelola-pengelola hiburan malam punya cara khusus untuk 'membeli' para penegak hukum dan kelompok-kelompok itu. Ada pepatah kalo 'Setiap orang punya harga' kan? ;)

4 comments:

  1. Begitulah indo, rif~ ternyata jakarta ama banjar ga beda jauh amit yah hahahahha
    btw btw

    *tag*
    you've been tagged.
    http://dian-bilang.blogspot.com/2008/09/tagged-10-fakta-tentang-dian.html

    ReplyDelete
  2. Salam
    Apa sie di indo yang ga bisa dibeli dan direkayasa :)

    ReplyDelete
  3. Gw lebih bingung kenapa yang kaya gituan harus disweeping?

    Kalau emang ga suka ke tempat gituan ya sudah engga usah masuk toh? Gw juga seumur-umur gini ga pernah masuk ke tempat gituan - ga peduli lagi bulan puasa atau engga.

    Yang namanya orang di klab hiburan malam kan juga cari duit. Ditutup sebulan gitu mau makan dari mana mereka? Yang sweeping gitu mau gaji mereka?

    ReplyDelete
  4. Hak individu manusia tetap hrs dihormati. Kalo gak suka, jgn ikut. Suka ambil, gak suka tinggalin. Jgn malah karena gak suka trus dirusak. Ini prinsip yg paling sederhana kok. Yang penting toleransi aja.

    ReplyDelete